Coretan Pena
CORETAN PENA ~ SEPASANG
"Kisah pertemuan dan cerita sederhana yang Allah takdirkan menjadi sepasang".
Waktu yang telah disepakati pada waktu itu telah tiba
Segala persiapan telah selesai
Bukan hanya tentang aku atau kamu, tapi tentang kita
Aku tak tahu bagaimana perasaan mu pagi itu, yang jelas perasaanku saja tak menentu.
Jam berputar begitu cepat, seakan ia berlari seperti singa
yang akan menerkam mangsanya.
Dan tibalah di pukul 9 pagi, dihari yang indah dan cerah.
Kamu yang saat itu berbicara dengan gugup ketika pertama
kali berbicara dengan ayahku, kini masih terlihat dengan kondisi yang sama.
Tak banyak yang kudengar dibalik ruangan 3x3 meter itu.
Hening...
Dari balik dzikir ku pagi itu, terdengar suara
manusia-manusia yang saling bersautan membaca hamdalah.
Kamu, yang dulu aku elakkan kini menjadi pasanganku.
Kamu yang dulu sempat aku ragukan, kini menjadi imamku.
Dan kamu yang dulu pernah berkata tak mampu, kini menjelma
menjadi laki-laki yang mampu membahagiakanku dalam versi mu.
Saat itu aku tersenyum, skenario Allah yang begitu apik
mengalahkan cerita-cerita fiksi dalam banyaknya cerita.
Allah sang pembolak-balik hati.
Karna sejauh apapun aku pergi, jika Allah telah
mentakdirkanmu untuk menjadi teman petualangku, aku bisa apa?
Dan sekeras apapun aku menolak dan berkata tidak, namun jika
Allah memilihmu untuk menjadi teman berbincangku dikala akan terlelap, aku bisa
apa?
Saat itu aku benar-benar percaya, Allah tahu mana yang aku
butuhkan.
Masih teringat jelas, aku yang dulu bersikeras memaksamu
menyukai coklat, sekarang tak lagi sama.
Tak masalah jika aku tetap suka coklat dan kamu suka kopi.
Hal-hal sederhana dalam perbedaan tak masalah, selagi kita
bersama.
Nyatanya kamu adalah laki-laki yang aku butuhkan untuk menemani
sisa hidupku yang hanya sesaat.
Aku dan kamu yang kini menjadi sepasang ^_^
Komentar
Posting Komentar