Jejak Kata~ berbicara tentang rasa

Pernahkah kita berpikir,  bagaimana kita bisa mengatakan perasaan suka atau tidak suka pada sesuatu? 
Eits,  perasaan itu bukan hanya tentang seseorang atau lawan jenis yang pernah atau sedang hadir dalam hidup kita. 
Perasaan ini terlau sederhana,  jika hanya dikaitkan dengan hal semacam itu. 
Tentang perasaan ini,  akan ku kaitkan dengan segala hal yang ada dalam hidup kita,  terutama aku. 

Yups...
Dalam jejak kali ini aku akan bercerita ya tentang aku. Aku lagi, dan aku lagi. kenapa?  Karna aku belum tahu tentang kamu.  Biar aku bisa tahu,  silahkan kamu mengenalkan diri hehhe

Oke,  balik ke topik pembicaraan. 
Tentang perasaan suka,  aku jadi ingat bagaimana aku memberikan rasa itu. 
Jujur,  untuk memberikan rasa suka atau tidak pada sesuatu,  aku cukup mengetahui bagaimana aku merasa nyaman atau tidak. 
Misal,  aku tidak nyaman dengan dengan bau terasi.  Dan otomatis aku tidak suka.  Sesimpel itu. Tapi tidak semua hal yang membuat kita merasa tidak nyaman akan membuat kita tidak suka. 
Terkadang dalam hidup ada hal yang membuatmu sangat tidak nyaman,  kamu berusaha dan bertahan.  Dan ternyata Allah membalikkan hatimu untuk akhirnya menjadi suka. 

Sekali lagi, tidak semua hal yang membuat kita tidak nyaman itu hal yang tidak kita suka.  Karna bisa jadi,  hal itu merupakan hal terbaik yang Tuhan berikan dalam hidup kita, meskipun diawali dengan ketidaknyamanan. 

Tapi,  ketika kamu tidak lagi sanggup bertahan dalam situasi yang membuatmu tidak nyaman dan itu menyulitkan mu.  Aku pikir saatnya kamu berpikir ulang tentang dirimu,  tentang hatimu,  dan tentang perasaanmu. 

Dalam perasaan ini,  kita memang harus menomorsatukan perasaan diri sendiri.  Buanglah egomu untuk lebih mementingkan perasaan orang lain karna ada rasa tidak enak,  lantas kamu menomorduakan perasaanmu sendiri. 

Tentang perasaan suka dan tidak, aku pikir saatnya untuk berpikir dewasa.  Menempatkan perasaan tersebut sesuai porsi,  tempat,  situasi,  dan juga ingatlah hatimu. 
Kamu yang merasakan hal tersebut,  bukan aku,  bukan mereka. 

Mulai sekarang,  lebih jujurlah tentang perasaanmu.  Jika memang kamu tersiksa,  katakan. 

Aku pernah mengalami hal tersebut,  aku tidak suka akan situasi yang jujur itu membuat ku tertekan. Lantas apa yang ku lakukan?  
Aku mengatakan dengan sejujurnya,  alasannya,  dan tentunya dengan perkataan yang baik.  Agar tidak menyakiti dia atau mereka. 

Aku pikir hidup ini hanya sementara,  aku tidak ingin terkurung dalam perasaan yang tidak nyaman.  Perasaan tidak suka,  dan membuat hidup terasa mengganjal. 
Aku mencoba untuk berkata lebih jujur,  tentang hatiku,  aku tidak ingin berbohong. 
Semoga aku,  kamu,  dan kita bisa lebih jujur tentang perasaan ~


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer