Mengeja Harapan
Hujan,
Ia tak berkata sebelum datang,
Tak perlu pamit untuk pergi.
Datang sesuka hati, meninggalkan keharuman yang selalu dikenang dan sulit terlupakan.
Pagi selalu berbeda saat ia menebar kesejukannya.
Kamu tak percaya?
Lihatlah kaca-kaca pada jendela yang basah, dedaunan yang seakan sangat bahagia.
Dan diwaktu yang sama, sebongkah hati selalu berharap, dengan begitu banyak harapan dalam hidup.
Hujan selalu menjadi waktu yang tepat untuk memejamkan mata dan mengeja setiap harapan. Aku mendengar hal itu dari pemilik hati yang lain?
Sering kali aku bertanya.
Benarkah? Jika pun tidak, aku akan tetap melakukannya. Karena, karena aku suka hujan dan sulit melepas rasa ini.
kereeen!!!
BalasHapusMasih belajar den.. hihi
Hapussama deni oge masih belajar ko. hehe
Hapustetap semangat neng ;)
Iya, semangat menulis apapun itu. Karena lewat kata kita bisa mengungkapkan apa yang sulit dikatakan...
HapusSemangat 17 den.. hihi